"Suka dan duka datang silih berganti. Jika pun senang, itu kesenangan yang menipu. Jika pun sedih, sungguh sedihnya pun merupakan kesedihan yang sementara. Karen itulah disebut sebagai alam fana (sementara). Tentu sangat berbeda dengan kehidupan sejati dan abadi di akhirat kelak. Barang siapa senang saat di akhirat, ia akan senang selamanya. Barang siapa menderita, ia akan menderita selamanya.
Dunia ini hanya pentas sandiwara. Jika di dunia kita berperan sebagai petani, bertanilah dengan baik. Niatkan segala pekerjaan, mulai dari mencangkul, menanam, memberi pupuk, mencabuti rumput, hingga memanen, sebagai manifetai pengabdian kita kepada Sang Pencipta."
Panjang ya, maapin tu cuplikan bukunya Pak Ahmad Rifa'i Rif'an yang judulnya "Izrail Bilang, Ini Hari Terakhirku". Bagus betz gais serius. Highly recommended buat dibaca pokok.
Sedikit berpendapat tentang dunia. Hmm. Sepertinya hampir semua orang pernah denger kalau kita di dunia ini cuma sebentar, yang kekal di akhirat, dunia itu fana, dkk. But, aku memikirkan tentang keyakinan kita pada hal-hal ini. Al-Quran yang bilang kalau di dunia itu bentar, di akhirat yang lama, kalau kita ndak serius beramal di dunia, nanti di akhirat masuk neraka, gitu-gitu deh pokoknya. Tapi kalau dibandingkan dengan sikap kita di dunia, ini ku lagi introspeksi diri ceritanya gais, yang sholat aja nunda-nunda, masih suka mikirin doi, ngaji masih males-malesan, dkk. Nah itu ku kadang mikir, "Aku beneran percaya ta kalau akhirat ada, surga neraka ada, siksa kubur tu ada??" Kalau percaya 100% bukannya kita bakal takut ya buat nunda sholat, kan mati tu sewaktu-waktu. Kita bakal takut melakukan hal-hal yang salah. Tp realitasnya kita bisa santuuui kalau nunda sholat tuh, seolah-olah maut itu jauuuh. Mmm. Bisakah ini diartikan kalau kita ndak percaya kematian itu dekat? Kurang percaya neraka itu ada. Al Quran sudah bilang baanyak hal yang menggambarkan kalau siksa neraka tu sedemikian pedihnya. Kok kita bisa santai? Kalau menurutku, perlu balik lagi deh ke pertanyaan paling awal di hidup ini. "Tuhan itu ada gak si?" Menurutku kita tu kurang percaya kalau Tuhan tu bener-bener ada. Banyakan kita kalau mau mikir "Allah tu beneran ada ga ya?" itu pasti langsung dihapus sama perkataan "Ah aku mikir apaseh" Padahal, memikirkan tentang Tuhan itu penting loh. Pencarian Tuhan itu penting menurutku. Kalau kita beriman hanya karena orang tua kita, kita hanya akan menganggap ibadah dan segalanya itu kewajiban yang tanpa dasar. Mau cinta tapi tak punya alasan, soalnya ya antara yakin sama ndak Tuhan tu ada. Mikir ini juga yang bikin ustadz Felix Siauw masuk islam dengan sepenuh hati dan sampe sekarang se gigih itu buat berdakwah. Karena beliau bener-bener tau Tuhan tu ada. Mikirnya dengan dasar lo ya tapi, liat fenomena alam, sosial, dan segalanya. Ku pernah berada dalam fase galau, dan mempercayakan keberadaan Tuhan. Alhamdulillah melalui hal itu kujadi yakin seyakin-yakinnya, Allah tu beneran ada dan Al-Quran itu benar. Nah ada rentetan lagi, berarti Neraka itu beneran ada dums? Oh God!! Kadung aku berleha-leha di dunia, sans buat salah, dkk. Astaghfirulloh. Berubahpun realitasnya ndak gampang, harus jungkir balik dulu baru bisa. So, Ya okelah. At least ada usaha. Allah yang adil akan melihat semua usaha kita :) aamiin.. Semangad gais.


