Jumat, 19 April 2019

Thinking about Life and Time




Life is like a roller coaster. It has its ups and downs.
But, it’s your choice to scream or enjoy the ride.
_Anonim_


Waktu terus berjalan, detik demi detik menuju ke menit, dan jadi sekian jam, sekian hari, sekian, bulan, sekian tahun, ah. Aku sudah hidup 19 tahun rupanya. Akhir-akhir ini, sering kupikirkan mengenai waktu dan jalannya hidup ini. Luar biasa cepatnya. Well, Allah juga sudah bilang kalau hidup di dunia itu cepat. Sebenarnya ini adalah salah satu hal yang sangaat kusyukuri, Terimakasih Allah. Hidup ini berat, penuh lika liku, penuh kesedihan, kekecewaan, sedikit kebahagiaan, sedikit kegelisahan, sedikit amarah, atau… banyak(?). Seberapa banyak, aku tak tau pastinya, but one thing I know is that there’s no such thing like happily ever after :)) oke, just say that I’ve found someone that I really love, but apakah dengan begitu we will life happily ever after. No. I didn’t think so. Hidup itu, adil. Ketika kita mendapat kebahagiaan, sebesar itu pula kita akan dapat kesedihan, atau kekecewaan. Cobalah just think about it, pernahkan kalian merasa telah bebas dari masalah? No. I think not. Ketika kita punya masalah dan berhasil menyelesaikannya, masalah lain akan datang. Tentu seperti itu, dan terus begitu hingga kita mati. That’s why hidup itu melelahkan, karena pada dasarnya kita hidup untuk berjuang. Berjuang melawan masalah-masalah yang muncul, dan disinilah letak kedewasaan kita diuji. Apakah kita bisa melewati permasalahan itu dengan baik or not. Just like an exam guys.
Masing-masing orang punya cara yang berbeda-beda dalam menghadapi masalah. Ada yang menganggap semuanya berat, hingga depresi. Ada pula yang menyikapinya dengan so much selloww. Yah, itu tergantung dengan kita kawan. Hidup ini adalah kumpulan dari pilihan-pilihan. Tentang bagaimana kita akan menyikapi masalah, itu tergantung dari pilihan kita. Kita bisa memilih untuk bersikap dewasa dengan tetap tenang dan mencari solusi, atau marah menyalahkan keadaan. Jadi sebenarnya, stress itu kita yang membuatnya sendiri. Ini juga yang selalu diucapkan dia and I agree with this :))

Semuanya, entah itu bahagia atau kesedihan, pada akhirnya akan pergi. Mereka tidak permanen, melainkan hanya sementara. Oh, dan aku sangat menyukuri hal ini. Ketika hal-hal buruk terjadi, hingga kita merasa hidup ini sangat berat, serata taka da jalan keluar, tenanglah kawan, listen to me. Semua ini hanya sementara, hari akan berganti, bulan akan berganti pula, hingga tiba masanya pada suatu hari, kau sudah lupa bahwa pernah ada hari berat seperti itu. Kuatlah. Hidup ini hanya sebentar. Masalah juga sebentar. Kau akan menyesal bila melewatkan momen munculnya masalah ini, karena masa-masa berat itulah tempat untuk menguji kedewasaan kita. Kau akan sangat puas apabila dapat melewati masa-masa berat itu dengan baik dan kuat. Jadi, nikmati saja kawan. Semua akan jadi kenangan indah selama kau melewatinya dengan cara yang baik :)) dan terakhir, kukatakan padamu bahwa Allah is always be with us. Kita tidak sendiri, Allah selalu ada dan tersenyum ketika kita berjuang keras untuk kebenaran. Allah menyayangi kita kawan, Allah akan membantu kita ketika kita merasa semuanya tidak mungkin. So, there’s no such thing like give up for us, give up just for those who don’t have Allah :))