Jumat, 09 November 2018

It’s not FINE



I try not to think of the shadow called “you”
_Taeyeon - FINE_



Kisah ini, tentang dia. Dia yang untuk sesaat kuharapkan untuk menjadi selamanya. Tentang yang kata bocil-bocil itu cinta. Memang siapa yang tau rasanya cinta. Ahaha.

Dia yang hanya sesaat ini, aku akan menceritakannya. Baik, lucu, ke-bapakan, friendly, tampan (?) ah, entahlah. Kisah ini berawal di masa-masa paling berat dalam hidupku. Masa dimana tiada hari tanpa menangis, masa dimana tiada waktu selain menyalahkan Tuhan, masa paling jahiliyah dimana keadilan Tuhan kupertanyakan. Saat itu, satu-satunya yang kurasa hanyalah hampa. Sepi. Sendiri. Bukan karena orang lain yang meninggalkanku, tapi aku yang meninggalkan mereka. Dan. Aku pula yang merasakan sepi. Lucu memang, but, inilah hidup. Hidup gila yang saat ini benar-benar menjadi pelajaran luar biasa dalam menumbuhkan rasa cintaku kepada sang pencipta. Ketika sakitku mulai terkuak, ketika hatiku masih belum bisa menerima pilihan Tuhan yang terbaik, ketika aku masih dipenuhi hujatan-hujatan bagaikan batu ber-api menimpa tubuhku. Saat itu, aku mencari seseorang, mencari orang yang dapat menyelamatkanku dari derita masa itu. Siksaan batin yang kubuat sendiri. Ibu? Ayah? Iya mereka ada. Tapi, mulutku tak sanggup menceritakan semua kepada mereka. Biarlah mereka hanya mengetahuiku dalam keadaan baik-baik saja. Biarlah mereka hanya tahu bahwa aku belajar dengan baik. Biarlah mereka hanya tahu bahwa aku punya banyak teman baru disini.

Aku bilang “Aku sakit, Aku sedih, Aku lelah dengan semua ini”. Si A bilang “sabar” dan pergi. Si B bilang “Yaudahlah trus kalo gitu mau diapain lagi. Kita ngk bisa merubah keadaan”. Si C bilang “gapapa”. Ahh, memang hanya aku yang merasakan. “Kak, aku sedih” “Gimana gimana?” dia mengulik ceritaku. Mendengar semua ceritaku dibalik sibuknya. Memberi solusi masalahku. Menemaniku setiap waktu. Sabar atas semua ke-geje-an yang kulakukan. Terus ada setiap waktu. Boleh kukatakan, hampir setiap hari. Seorang teman bilang “Kawan, dia hanya baik karena aku minta padanya untuk baik padamu. Dia melakukannya karena aku bilang kalau kamu butuh dukungan. Bukan alasan lain”. Ahh, memang aku berharap. Ahaha. Aku tau, sangat tau, semua itu hanya ada dalam pikiranku. Aku tinggal dalam istana yang kubuat dalam pikiranku, dan dia, ada disana dengan baik sebagai raja.

Dia, seperti kabut. Semakin jelas sang mentari muncul, semakin hilang. Iya, dia menjauh, semakin lama semakin jauh. Oo, dia tau. Dia tau aku memasukkannya dalam suatu tempat dalam diriku. Iya, dia baik. Aku tahu dia bilang “Kawan, jangan begitu.”  Tapi, entah apakah aku get addicted with him? But, aku selalu merasa membutuhkannya. Layaknya candu, nikmat tapi membunuh. Aku tahu, ketika aku bersamanya, aku menjadi lemah. Aku tahu bahwa aku bisa, tapi aku terus meminta perlindungan. Aku menjadi buruk, tidak berkembang, dan mengecil. Ketika dia, menjadi semakin dewasa, dan menjulang. “Hah, dan kamu masih merasa layak bersamanya?”. Harapan semu. Aku tahu bahwa aku.. jauh dari kata layak. Memang. Aku akan menjadi beban bila bersamanya. Dan, I just 19 years old girl that wanna be a lady. I just a kid. Oh my, aku selalu menguatkan diriku ketika bercermin. “Nak, kamu harus jadi orang yang dewasa” dan entah kapan akan terwujud. Aku ingin menjadi ibu. Ibunya tentara rasul yang berjuang menegakkan agama Allah. Berjuang membangun peradaban yang Rabbani. Berjuang mengingatkan sesama akan Tuhan kita. Berjuang untuk orang-orang yang membutuhkan. Berjuang untuk menuju ke surga-Nya.

Dia. Seorang kakak. Aku selalu bilang dia kakak. Memang, dia seperti kakak. Yang selalu mendengar cerita adiknya, membantu adiknya, menguatkan adiknya, tapi lebih sering bercanda dan saling mengejek. Aku merasa, beginilah setan bekerja. Aku tau mereka membisikkanku segala hal indah agar aku tergoda. Aku bisa bilang, ya kalian berhasil, tapi aku tahu Tuhanku tidak akan meninggalkanku. Dia selalu menyemangati dan membantuku. Dan aku juga, akan berusaha melawan kalian, demi Tuhanku. Karena aku tahu, jalan Tuhanku yang baik. Bukan jalan kalian.

Biar saja, dia menjadi salah satu kisah dalam perjalanan 1,5 jam aku di dunia ini. Entah akan menambah cerita bersamaku, atau hanya sesingkat ini. Yang kutahu, pasti jalan Allah terbaik. Aku percaya. Biarlah keberadaanmu sesaat ini, menjadi pelajaran bagiku. Pelajaran untuk menjadi orang yang dewasa. Pelajaran untuk menjadi orang yang baik. Pelajaran untuk selalu bahagia. Juga, pelajaran untuk selalu bersama Allah. Harapanku, semoga kamu menjadi ayah yang baik dan aku akan menjadi ibu yang baik. Walau dengan cerita masing-masing dan seseorang yang “mungkin” berbeda. Aku akan menjadi kuat. Berusaha menjadi kuat. Terimakasih atas keberadaanmu kemarin, terimakasih sudah menemaniku ketika berada di jalan buntu, terimakasih sudah membaritahuku untuk bahagia, terimakasih sudah memberitahuku untuk kembali kepada Allah.




2 komentar:

  1. MSAXICI-X-INX-INX-INX-INX-INX-INX-INX-INX-INX - iTanium-arts.com
    MSAXICI-XIN-INX-INX-INX-INX-INX-INX-INX-INX-INX-INX-INX-INX-INX. titanium fat bike Type : MSAXICI-X-INX-INX-INX-INX-INX. burnt titanium Type : MSAXICI-X-INX-INX. Type titanium oxide formula : MSAXICI-X-INX-INX-INX. Type : MSAXICI-X-INX-INX. titanium grades Type : MSAXICI-X-INX- titanium blue

    BalasHapus